Strategi yang dilakukan nabi Muhammad dengan melakukan langkah-langkah meliputi:
1.Membangun Masjid
Di kota Madinah, tugas utama yang dilakukan oleh Rasulullah adalah membangun masjid yang merupakan asas utama dan penting dalam pembentukan masyarakat muslim.
Nabi Muhammad SAW menyadari bahea komitmen terhadap sistem, aqidah dan tatanan islam baru akan tumbuh dan berkembang dari kehidupan sosial yang dijiwai oleh semangan yang lahir dari aktifitas masjid. Yang merupakan tempat dimana orang muslim akan sering bertemu dan berkomunikasi, yang akan menumbuhkan tali Ukhuwah dan mabbah yang terjalin semakin kuat dan kokoh.
Tanah yang digunakan untuk menbangun masjid merupakan tanah hasil pemberian atau sumbangan Abu Bakar r.a. yang tanah tersebut beliau beli dari 2 anak yatim dengan harga 20 dinar. Pembangunan masjid dilakukan dengan menggunakan struktur sangat sederhana, yakni menggunakan bebatuan, batu bata, pelepah dan daun kurma, serta bohon kurma sebagai tiang-tiangnya. Bersama para warga dan pengikutnya Rasulullah membangun masjid secara gotong royong dan sukarela.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid yang kemudian bernama masjid Nabawi juga berfungsi sebagai Islamic center. Semua aktivitas orang islam dipusatkan ditempat ini, mulai tempat pertemuan anggota parlemen, sekretariat megara, mahkamah agung, markas tentara, pusat pendidikan, dakwah, hingga baitul mal. Dengan memfungsikan masjid yang sedemikian nabi Muhammad berhasil menghindari pengeluaran yang terlalu besar untuk menbangun infrastruktur bagi negara Madinah yang baru terbentuk.
2. merehabilitasi kaum muhajirin
Tugas rasulullah SAW setelah mendirikan masjid adalah merehabilitasi atau memperbaiki tingkat kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Muhajirin (kelompok masyarakat yang hijrah dari kota mekkah). Kaum muslimin yang hijrah bersama Rasul kurang lebih berjumlah 150 keluarga, baik yang sudah sampai di madinah maupun yang masih dalam perjalan. Dan dalam kondisi yang cukup memprihatinkan kerena perbekalan yang dibawa selama hijrah hanya sedikit. Di kota Madinah, sumber mata pencaharian adalah bidang pertanian dan pemerintah belum mempunyai kemampuan untuk membantu mereka. Demi menghindari dampak negatif, Rasul menerafkan kebijakan yang sangat arif dan bijaksana, yaitu Rasulullah menanamkan tali persaudaraan ( Ukhuwah) antara kaum Muhajirin dan kaum Ansor ( penduduk asli Madinah). Yakni membentuk persaudaraan berdasarkan agama, yang menggantikan persaudaraan berdasarkan darah.
Persaudaraan yang diterapkan Rasul bukan hanya sekedar syiar yang diucapkan, tapi kenyataan yang terlihat dalam realitas kehidupan yang menyangkut matrial. Rasulullah menyuruh agar setiap pribadi atau keluarga kaum ashor memberikan sebagian hartanya yang diperuntukan kaum Muhajirin sampai kaum Muhajirin memperoleh penghasilan yang dapat dijadikan pegangan dalam melangsungkan kehidupannya.
3. Membuat konstitusi negara
Setelah membangun masjid dan membangun tali persaudaraan, tugas Muhammad SAW yaitu menyusun atau membuat konstitusi negara yang menyatakan bahwa kedaulatan Madinah adalah sebagai suatu negara. Konstitusi negara madinah, pemerintah menegaskan tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara, baik muslim maupun nonmuslim, serta sistem pertahan dan keamanan negara .
4. meletakkan dasar sistem keuangan negara
Setelah melakukan berbagai upaya stabilisasi pada bidang sosial, politik, pertahan dan keamanan, Rasulullah menerapkan dasar sistem kauangan negara, yang sesuai dengan ketentuan Al Quran. Seluruh paradikma berpikir pada bidang perekonomian yang tidak sesuai dengan ajaran islam dihapu dan diganti dengan paradikma baru yang sesuai dengan nilai Qurani, yaitu persaudaraan, persamaan, kebabasan dan keadilan.
No comments:
Post a Comment