A. Etika
Pelayanan
Etika pelayanan adalah perilaku
petugas terutama pelayanan (customer service) dalam memenuhi apa yang
diinginkan atau diharapkan konsumen/nasabah.
Ada beberapa karakter yang harus
dimiliki oleh petugas bank dalam melakukan pelayanan kepada nasabah,
diantaranya adalah:[1]
- Tidak melakukan perbuatan tercela.
- Memegang teguh amanah.
- Menjaga nama baik bank dan nasabah.
- Beriman dan mempunyai rasa tanggung jawab.
- Sabar tapi tegas dalam menghadapi permasalahan, seperti keluhan nasabah.
- Memiliki integritas, artinya bertindak jujur dan benar.
- Manners, artinya tidak egois, disiplin dan tidak kasar.
Ada beberapa alasan mengapa etika
penting dalam praktik bisnis perusahaan terutama pada dunia perbankan, yaitu:
- Menanamkan kepercayaan dan citra
- Menghindari terjadinya bahaya rush dan kejahatan kerah putih (white collar crime) yang sering melibatkan orang dalam baik pejabat bank maupun karyawan.
Ciri-ciri etika pelayanan perbankan
yang prima adalah:
- Memiliki personil yang profesional dan bermoral.
- Memiliki sarana dan prasarana yang meyakinkan.
- Responsive (tanggap)
- Komunikatif.
- Memiliki perilaku dan penampilan simpatik.
- Memiliki penampilan dan bicara yang meyakinkan.
B. Pengertian
Pelayanan Prima
Pelayanan prima[2]
merupakan terjemahan dari istilah excellent service yang secara harfiah
berarti pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik. Pelayanan
disebut sangat baik atau terbaik atau akan menjadi prima, manakala dapat atau
mampu memuaskan pihak yang dilayani (pelanggan), jadi pelayanan prima dalam hal
ini sesuai dengan harapan pelanggan.
C. Konsep
pelayanan prima
Pada
awalnya konsep pelayanan prima timbul dari kreativitas para pelaku bisnis yang
kemudian diikuti dengan organisasi nirlaba dan instansi pemerintah. Ada enam
faktor pelayanan prima, yaitu:
- Ability (kemampuan)
- Attitude (sikap)
- Appearance (penampilan)
- Attention (perhatian)
- Action (tindakan)
- Accountability (pertanggungjawaban).
D. Kualitas Pelayanan
Jasa Bank
Kualitas
layanan terbagi atas:
1.
Kualitas layanan
Internal
Kualitas
internal berkaitan dengan interaksi jajaran pegawai perusahaan dengan berbagai
fasilitas yang tersedia.
2.
Kualitas pelayanan
ekternal
- Yang berkaitan dengan penyediaan jasa.
- Yang berkaitan dengan penyediaan barang.
E. Rantai kualitas pelayanan
Untuk menwujudkan kualitas pelayanan
(nasabah/calon nasabah) tentu perlu adanya kualitas pelayanan kualitas
karyawan. Pelayanan kepada pelanggan (nasabah) merupakan kualitas pelayanan
eksternal, sedangkan pelayanan kepada karyawan merupakan kualitas pelayanan
internal. Apabila pelanggan puas dan loyal, maka dengan sendirinya akan
memberikan pendapat dan peningkatan profitabilitas.
F. Kiat pelayanan Prima
Untuk
mewujudkan kualitas pelayanan yang baik (prima) pada industry perbankan, pada
dasarnya ada empat kiat, yaitu:
1.
Kemauan dan kemampuan
personil. Semua personil bank khususnya para petugas yang bertugas pada front liner seperti customer service, teller dan petugas keamanan harus mempunyai
motivasi tinggi dengan penuh rasa tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada nasabah/calon nasabah.
2.
Pengembangan Database
Pimpinan
unit pelayanan nasabah perlu melakukan pengembangan databasenya lebih akurat,
terutama data kebutuhan dan keinginan nasabah dan kondisi persaingan.
3.
Relationship
Marketing
Agar
nasabah tetap puas dan loyal (tidak lari ke bank lain), maka perlu dibina
hubungan-hubungan dengan nasabha secara terus menerus atau terjadwal. Bukan
hanya menciptakan hubungan baik dengan nasabah, tetapi lebih penting lagi
memelihara dan mempertahankan kesetiaan nasabah, melakukan hubungan jangka
panjang yang interaktif dan bernilai tambah.
4.
Pelatihan (Traning)
Berkesinambungan
Dalam
pelaksanaan Traning tidak hanya betrsifat pengetahuan dan keterampilan, tetapi
juga mengenal etika bisnis perbankan. Hal ini perlu sekali agar para petugas bank bertindak jujur dan benar.
Adapun cirri-ciri etika pelayanan prima adalah:
- Memiliki personil atau sumber daya manusi yang professional dan bermoral.
- Memiliki sarana dan prasarana yang layak dan memadai.
- Memiliki sikap pelayanan yang tanggap dan cepat.
- Memilliki sikap komunikatif.
- Memiliki perilaku dan penampilan simpatik.
[1] Herry Ahmad Buchory
Dan Djaslim Saladin, Dasar-Dasar Pemasaran Bank, (Bandung: Linda Karya,
2006)
[2] Ibid., hlm. 11.
No comments:
Post a Comment